Banda Aceh (ANTARA) – Dinas Lalu Lintas Aceh-Tamiang memperkirakan puncak arus mudik Idul Fitri 1443 H di perbatasan Aceh-Sumatera Utara (Sumatera Utara) pada 28 April 2022.
“Menurut perkiraan kami, puncak arus repatriasi jatuh pada 28 April. Diperkirakan banyak orang baik dari Aceh maupun luar Aceh yang melintas saat ini,” kata Kapolres Tamyang Aceh Imam Asfali, diwakili Kapolres Tamyang Aceh. Divisi Lalu Lintas Polres Iptu Joufni, Aceh-Tamiang, Sabtu.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan pulang, Polres Tamyang Aceh telah mendirikan posko pengamanan dan pemeliharaan di perbatasan Aceh-Sumatera Utara, menurut Iptu Jufni.
Selain perbatasan, di ujung jembatan Kuala Simpang, ibu kota Kabupaten Aceh Tamiang dan di SPBU Seumadam, juga telah didirikan posko pengamanan dan pelayanan repatriasi Lebaran selain perbatasan, kata Iptu Jufni.
“Tidak ada pos pemeriksaan COVID-19 di perbatasan tahun ini. Tidak seperti tahun lalu, ada pos pemeriksaan COVID-19. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kebebasan untuk mudik lebaran tahun 1443 H,” kata Iptu Jufni.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali mengatakan, Polres Aceh Tamiang melakukan Operasi Ketupat Seulawa 2022 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1443 H.
Operasi Ketupat Seulawah akan berlangsung selama 12 hari. Puncak mudik diperkirakan terjadi dua hari sebelum Idul Adha, kata Imam Asfali dari AKBP.
“Tahun ini kegiatan mudik tidak dilarang dan tidak ada larangan bagi masyarakat yang mudik,” kata Imam Asfali kepada AKBP.